29 November, 2009

Qurban @ Politeknik Telkom Bandung

Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.

Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.

Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.

Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.

Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.

mungkin apa yang kita lakukan sangat berbeda jauh maknanya dengan apa yang dilakukan oleh nabi ibrahim... jadi ada beberapa point penting yang bisa kita ambil pada peristiwa idul adha ini,yaitu :
  1. bagaimana nabi ibrahim menggambarkan ketaatannya kepada Allah tanpa banyak pertimbangan.hingga ia merelakan buah hatinya demi melaksanakan perintah Allah.
  2. bersabar seperti kisah Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hatinya selama bertahun-tahun ternyata diuji Allah untuk menyembelih putranya sendiri.
  3. Allah sangat banyak memberikan nikmat2nya kepada kita.maka pergunakannlah nikmat itu dengan sebaik2nya. salah satuny yaitu berbagi dengan orang lain. maksudnya dengan kita berkurban berarti kita telah mencoba berbagi dengan orang lain.
Akhirnya dengan semangat yang kuat kita memperingati datangnya Idul adha atau Idul Qurban dengan upaya mengambil hikmah yang terkandung dalam peristiwa Penyembelihan nabi Isma’il oleh ayahandanya Ibrahim sebagaimana diatas maka marilah kita bersungguh-sungguh dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT ,mengembangkan semangat berkorban dengan segala tenaga,pikirandan harta kita sehingga dapat membendung akibat-akibat negatif dari kemajuan ilmu dan teknologi di era globalisai sekarang ini, melalui pendidikan dalam keluarga,sekolah maupun masyarakat,dan atau lewat kegiatan-kegiatan keagamaan di pondok pesantren,mushalla,masjid,kampus2 maupun di instansi-instansi yang peduli akan pentingnya ajaran agama.





25 November, 2009

Detik - Detik kemerdekaan Palestina ...

PERSEMBAHAN RAKYAT INDONESIA UNTUK KE- MERDEKAAN PALESTINA "SAVE PALESTINE!!!" ALLAHUAKBAR

Gemuruh demonstrasi terus semarak di setiap sudut di negeri ini. Demonstrasi yang bukan sebatas lokal-nasional, namun berskala global. Sebuah demonstrasi untuk menyuarakan adanya penindasan di wilayah Jalur Gaza yang sejatinya juga penindasan di tanah Palestina. Demonstrasi untuk menentang kezaliman sebuah entitas yang mendirikan negara di atas tangis pilu dan kematian beratus-ratus nyawa. Di negeri jauh itu telah nyata adanya penjajahan. Di negeri ini, demonstrasi ingin membebaskan negeri jauh itu untuk akhirnya menggenggam kemerdekaan.

Demonstrasi di negeri ini adalah kesatuan dari jiwa seluruh penghuni bumi. Hampir mayoritas di negeri manapun, demonstrasi menggelegar dan bersuara: Palestina merdeka sesaat lagi. Jika kini pesawat tempur dan tank Israel membombardir wilayah Jalur Gaza, itu hanyalah detik-detik kekalahan negeri Zionis yang telah menindas rakyat Palestina bertahun-tahun. Israel pastilah akan remuk redam di tengah keberadaban zaman. Jika mau dikata, perilaku Israel adalah perilaku primitif yang memalukan dalam panggung sejarah. Negeri yang membanggakan kekuatan senjata militer untuk dipertontonkan di tanah Palestina itu sepertinya perlu belajar menghargai manusia lainnya.

Kini tak ada lagi yang tersembunyi. Yang benar telah tampak di permukaan, yang salah akan tenggelam. Dunia bukanlah hegemoni satu negara, tapi sebuah tatanan yang berkeadilan untuk menjamin hidup setiap bangsa. Ketika kemerdekaan Palestina dinantikan, sejatinya tak perlu memakan waktu lama. Keadilan dan kebenaran harus berani tampil di muka berhadapan dengan kezaliman dalam beragam bentuk entitasnya. Berani melawan Israel dan juga AS jika memang kedua negara itu memperlihatkan kezaliman. Palestina tentu saja berhak merdeka dan alangkah naifnya jika kita tak selekas mungkin mewu- judkannya.

Namun, tak ada lagi harapan ketika fakta sejarah justru menampakkan ketidakberdayaan. Kini kita memang menentang penindasan Israel atas Palestina, tapi esok hari telah lupa dari ingatan. Ketika Israel melakukan penyerangan lagi di tanah Palestina, kita pun disadarkan kembali. Sungguh penderitaan rakyat Palestina adalah penderitaan yang panjang, tapi dunia masih mendiamkan ketidakmerdekaan Palestina bertahun-tahun lamanya. Apakah tragedi di Jalur Gaza akan terlupa? Di negeri jauh itu ada penjajahan dan penindasan bertahun-tahun lamanya. Dunia tentu saja tak layak membiarkannya. Saatnya menjemput takdir kemerdekaan tanah yang ditaklukkan Zionis Israel: Palestina!


Labels:

24 November, 2009

Detik-Detik Kepergian Rasulullah

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan
menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah
membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul
maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril
tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah
dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan
Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah
berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku.
"Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat
aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah
orang-orang lemah di antaramu.
" Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling
berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali
kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
mampukah kita mencintai sepertinya?
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Labels: ,

17 Amalan penghapus dosa


----------------------
17 Amal Penghapus Dosa
----------------------

Manusia pasti berbuat dosa dan pasti butuh amounan Allah. Oleh karena itu Allah memberikan keutamaan dan kemurahan kepada hamba-Nya dengan mensyariatkan amalan-amalan yang dapat menghapus dosa disamping taubat. Sebagiannya (amalan ini) dijelaskan dalam AlQur'an dan sebagiannya lagi dalam sunnah Rasulullah saw. Diantaranya sebagai berikut :

1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan ke mesjid, sebagaimana disampaikan Rasulullah saw., "Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: ya, wahai Rasulullah. Beliau berkata: sempurnakan wudhu ketika masa sulit dan memperbanyak langkah ke mesjid serta menunggu shalat satu ke shalat yang lain, karena hal itu adalah ribath." (Riwayat Muslim dan At-Tirmidzi)

Juga dalam sabda beliau yang lain:
"Jika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian berangkat shalat dengan niat hanya untuk shalat, maka tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan hapus satu dosa." (Riwayat At-Tirmidzi)

2. Puasa hari Arafah dan Asy Syura, hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah, "Puasa hari Arafah saya berharap dari Allah untuk menghapus (dosa selama) setahun yang sebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa hari Asy Syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang lalu." (Riwayat At-Tirmidzi)

3. Shalat tarawih di bulan Ramadhan dengan dalil sabda Rasulullah, "Barangsiapa menegakkan Ramadhan (shalat tarawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah lalu." (Muttafaqun 'Alaihi)

4. Haji yang mabrur
"Barangsiapa yang berhaji lalu tidak berkata keji dan berbuat kefasikan (kejelekan) maka ia kembali seperti hari ibunya melahirkannya." (Riwayat Al-Bukhari). Kemudian dalam sabda beliau dinyatakan, "Haji mabrur balasannya adalah surga." (Riwayat Ahmad)

5. Memaafkan hutang orang yang sulit membayarnya

6. Melakukan kebaikan setelah berbuat dosa dengan dalil:
"Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan etika yang mulia." (Riwayat At-Tirmidzi dan Ahmad)

7. Memberi salam dan berkata baik dengan dalil sabda Rasulullah, "Sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik." (Riwayat Al-Kharaithi dalam Makarim al Akhlak)

8. Sabar atas musibah dengan dalil sabda Rasulullah, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman, "Sesunguhnya apabila Aku meguji seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya (dalam keadaan) bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya."" (Riwayat Ahmad)

9. Menjaga shalat lima waktu dan Jum'at serta puasa Ramadhan dengan dalil sabda Rasulullah, "Shalat lima waktu dan jum'at ke jum'at dan ramadhan ke ramadhan adalah penghapus dosa diantara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi." (Riwayat Muslim)

10. Adzan dengan dalil sabda Rasulullah, "Sesungguhnya seorang Muadzin akan diampuni dosanya sepanjang (gema) suaranya." (Riwayat Ahmad)

11. Melakukan shalat, dengan dalil sabda Rasulullah, "Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, apa yang kalian katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab, "Tidak ada sisa kotorannya sedikitpun.""
Beliau bersabda, "Shalat lima waktu menjadi sebab Allah menghapus dosa-dosa." (Riwayat Al-Bukhari)

12. Memperbanyak sujud dengan dalil sabda Rasulullah, "Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sekali sujud kepada-Nya melainkan Dia mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu kesalahanmu (dosa) darimu." (Riwayat Muslim)

13. Mengerjakan shalat malam. Rasulullah bersabda, "Hendaklah kalian shalat malam, karena ia adalah adat orang yang shalih sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa." (Riwayat Al-Hakim)

14. Berjihad di jalan Allah.
"Akan diampuni tiap dosa orang yang mati syahid kecuali utang." (Riwayat Muslim)

15. Mengiringi haji dengan umrah. Rasulullah pernah mengatakan, "Iringi antara haji dengan umrah, karena pengiringan antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana Al Kier (alat pembakar besi) menghilangkan karat besi." (Riwayat Ibnu Majah)

16. Shaadaqah dengan dalil, "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan pada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah : 271)

Rasulullah pun bersabda, "Shadaqah menghapus dosa seperti air memadamkan api." (Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan selainnya)

17. Menegakkan hukum pidana dengan adil, "Siapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian ditegakkan padanya hukum pidana maka dihapus dosa tersebut." (Riwayat Al-Hakim)

Demikian sebagian penghapus dosa, mudah-mudahan penjelasan bermanfaat.



Labels:

Menagislah...


===========================================
sumber: http://www.aldakwah.org
===========================================

Menangislah Agar Selamat!

"Seorang yang menangis karena takut kepada Allah tidak akan masuk neraka sekalipun air susu kembali masuk kekantong kelenjarnya (perumpamaan untuk sesuatu yang tidak mungkin terjadi, artinya dia pasti dibebaskan dari neraka)", Hadist sahih ini dari Abu hurairah diriwayatkan oleh Nasaa'i dan al-tirmidzi.


Menangis, kadang sulit dilakukan, walaupun sejak lahir manusia sudah terbiasa menangis. Sulit dilakukan saat dalam lapang dan bahagia. Ketika ada bencana, ujian, musibah, baru mata setetes demi setetes mengalirkan air mata, yang kadang entah untuk apa? dan tanpa makna.

Pernahkah kita menitikkan air mata saat terlintas siksaan Allah? azabnya yang begitu pedih, neraka yang menyala-nyala?, mungkin tidak, atau jarang sekali. Padahal "Mata yang menangis ditengah keheningan malam karena takut kepada Allah, tidak akan tersentuh api neraka", begitu sabda Rasulullah saw dalam hadist hasan riwayat Al-Tirmidzi.

Dalam Hadist mauquf (sanadnya hanya sampai kepada sahabat) Disebutkan: "Tidak ada seorang hamba mukminpun yang meneteskan air matanya karena takut kepada Allah, meskipun butiran air mata tersebut sebesar kepala lalat dan air mata itu menetes disalah satu bagian wajahnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk neraka."

"Wahai saudaraku-saudaraku sekalian, tidakkah kalian menangis karena rindu kepada Allah. Bukankah sesungguhnya orang yang menangis karena takut kepada neraka akan dilindungi Allah dari neraka tersebut? Demikian nasehat Abdul Wahid bin Zaid.

Benar, menangis bisa menyelamatkan kita dari jilatan api neraka. Didalam hadist Abdurrahman bin Samurah, Nabi saw, bersabda: "Suatu malam aku bermimpi, "kemudian Nabi menyebutkan hadist dengan redaksi yang sangat panjang. salah satu isinya adalah sabda beliau: "Aku telah melihat seorang laki-laki dari umatku dipinggir neraka jahannam, kemudian dia dihampiri oleh rasa takut (yang dia miliki) kepada Allah. Amal itu (rasa takut kepada Allah) akhirnya menyelamatkannya dia dari api neraka Jahannam. Dan Aku Melihat ada seorang lelaki dari umatku terjatuh kedalam neraka. Akan tetapi dia didatangi oleh tetesan air matanya (yang menetes) karena takut kepada Allah. Maka air mata itupun mengeluarkan dia dari api neraka."

Karenanya jangan sia-siakan airmata hanya untuk menangisi sesuatu yang tak abadi, menangislah karena takut akan siksaan dan azab Allah swt, jauhilah kemaksiatan, mohonkan ampunan kepada Allah. Tetesan air mata yang mengalir sekarang akan menjadi embun penyejuk pada hari perhitungan kelak, maka menangislah saudaraku, agar selamat..!



Labels:

7 Dosa Besar Remaja


==================================================
Sumber: (pakwi/majalah Elfata edisi volume 6 2006)
==================================================
Tujuh dosa besar remaja

Diantara sekian banyak dosa, selalu ada beberapa dosa yang khas merupakan cap kalangan tertentu. Karena kita remaja tentunya kita membahas dosa-dosa yang berkaitan dengan diri kita. Bukan untuk kamu lakukan tapi tentu saja untuk kita tinggalkan bersama.

-Pacaran

Namanya udah puber dan memang fitrahnya seneng sama lawan jenis, yang namanya cinta selalu menjadi atribut mengasyikkan bagi kehidupan remaja. Saat diri sendiri merasa tidak dipahami orang lain, yang namanya lawan jenis selalu menjadi tempat asyik untuk curhat. Jadilah sepasang lain jenis berpacaran.

Bukannya asyik, pacaran malah full ancaman. Allah memerintahkan menahan pandangan dari lawan jenis, orang pacaran malah salng pandang. Jadinya nggak patuh sama Allah, kan? Belum masalah sentuh-menyentuh, yang kata Nabi SAW lebih baik kepala ditusuk paku besi daripada menyentuh wanita non-mahram. Kalo menyentuh dah boleh-boleh saja, gimana gak meningkat ke yang lebih ngeri? Kalo sudah begini, siapa yang rugi? Kalo tidak tobat, bisa saja rugi akhirat. Kalo sampai zina beneran, tentu juga rugi dunia.

-Pornografi

Rasa ingin tahu ditambah besarnya gairah syahwat pada masa remaja membuat banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke dalam maksiat satu ini. Banyak media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan majalah Playboy yang sudah mahsyur kepornoannya pun mau masuk ke Indonesia setelah majalah porno lainnya eksis di negeri ini.

Menahan pandangan dari lawan jenis termasuk juga nggak lihat hal-hal yang porno semacam ini. Pornografi juga memancing kejahatan seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Berapa banyak kasus perkosaan berwal dari nonton VCD porno.

Alhamdulillah, nilai-nilai syariat islam sudah mulai ditegakkan di negeri kita. Setelah Undang-Undang Anti Pornografi dan pornoaksi disahkan, kita nggak aman dari tuntutan dunia dalam masalah ini. Kalo ketahuan lihat atau bawa barang-barang berbau porno, kamu bisa dipenjara atau kena denda. Selain itu kamu masih harus menghadapi tuntutan hukuman akherat klo nggak tobat.

-Onani Masturbasi

Maksiat yang satu ini juga terkenal banget dilakukan oleh para remaja. Sebabnya rata-rata sama, ingin tahu dan besarnya nafsu seksual pada masa remaja. Menurut penelitian, aktivitas ini lebih banyak dilakukan remaja pria (sekitar 90%), namun juga ada remaja perempuan yang melakukannya (sekitar 30%).

Sebagian orang menganggap melepaskan syahwat dengan onani/masturbasi merupakan jalan yang lebih selamat daripada berzina. Kadar maksiat memang lebih rendah dari zina beneran. Tapi bukan berarti onani tidak terlarang. Dalam Islam, melampiaskan nafsu syahwat hanya diperkenankan dilakukan terhadap istri atau budak yang dimiliki. Barang siapa yang mencari pelampiasan selain itu maka mereka termasuk orang yang melampaui batas.

Jika onani dibolehkan, tentu Rasulullah SAW tidak perlu memerintahkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa. Mereka yang belum mampu menikah tentu tinggal diperintahkan untuk onani Namun kenyataannya tidak, mereka yang belum mampu menikah diperintahkan untuk berpuasa, tidak diperintahkan untuk onani. Jadi, onani tetap saja terlarang.

-Musik

Satu hal yang biasanya remaja kurang tahu bahwa hal tersebut juga merupakan maksiat adalah mendengarkan musik. Parahnya, kehidupan remaja saat ini kayaknya tak bisa lepas dari musik. Konsumen musik terbanyak tetap saja remaja, baik yang untuk cewek ataupun cowok, baik yang majalah ataupun tabloid, semuanya memberikan porsi ruang yang lumayan besar bagi berita musik.

Musik merupakan sesuatu yang haram karena Rasullah SAW bersabda tentang akan datangnya suatu kaum yang menghalalkannya. Musik merupakan senjata ampuh setan untuk melalaikan manusia dari mendengarkan Al-Quran.

Musik juga merupakan pembuka kemaksiatan lain. Orang yang suka musik mungkin akan sering menghadiri acara pertunjukkan musik. Biasanya di pertunjukkan musik, sponsornya adalah rokok. Trus klo beli tiket, dapat rokok gratis. Malah jadinya merokok kan? Belum lagi klo acaranya bertempat dikelab malam, pasti mereka jual minuman beralkohol juga. Sudah acaranya kelar, acara lanjutannya pasti disko atau dansa bareng.

-Mencontek

Dosa yang ini biasa terjadi di sekolah,terutama saat ulangan atau ujian. Mencontek dilakukan untuk mendapatkan nilai bagus. Hakikatnya mencontek adalah menipu, baik diri sendiri ataupun guru.

Hasil yg diperoleh mungkin memang seperti apa yang kamu harapkan. Tapi betulkah demikian kemampuanmu? Ingatlah pertanggungjawaban tidak hanya di depan guru saja. Di akherat nanti, penipuan yg kamu lakukan tersebut juga harus kamu pertanggungjawabkan.

-Merokok dan seterusnya

"Nggak jantan klo gak merokok!"
Remaja laki-laki klo sudah diberi cap gini, biasanya keder juga. Lalu, ikut-ikutanlah ia merokok. Padahal, yang jantan adalah yang gak merokok: sendirian tanpa rokok saja sudah berani mengatasi masalah hidup. Kenyataannya rokok memang biasa menjadi pelarian orang-orang pengecut yang tidak berani menghadapi masalah hidup.

Rokok seluruhnya mengandung racun. Bisa jadi ia malah lebih berbahaya daripada khamer. Allah melarang kita membinasakan diri kita sendiri. Klo begitu menghisap rokok juga diharamkan.

Rokok juga merupakan pintu untuk merasakan hal-hal haram lainnya. Pecandu rokok bisa-bisa tertarik untuk mencampurkan ganja di dalam rokoknya. Ganja mempunyai efek memabukkan, jadi tentu saja ganja adalah barang haram. Kalo sudah kenal rokok -dan ganja- tak lama kemudian para remaja akan mencoba obat-obat penenang. Tak ketinggalan juga miras, Seringkali pecandu dari semua itu berasal dari merokok.

-Hal sia-sia

Waktu luang bisa menjadi bumerang. Tentu, klo kita gak bisa memanfaatkannya untuk kebaikan. Remaja yang mudah suntuk karena kebelumstabilan emosinya, ditambah beratnya beban pelajaran di sekolah membuat mereka lebih sering memanfaatkan waktu luang untuk bersenang-senang. Masalahnya kebanyakan hal yang senang-senang itu adalah hal yang sia-sia. Contohnya adalah kebiasaan nongkrong-nongkrong, main game, keluyuran di pusat-pusat belanja.

Bayangkan jika waktu luang itu kita gunakan untuk aktivitas yang bermanfaat. Oke, mungkin kamu bosen juga. Kebanyakan remaja pikir aktivitas bermanfaat itu harus yang perlu mikir-mikir berat. Sebenarnya tidak. Asal kamu punya hobi positif maka itu juga aktivitas yang bermanfaat. Misalnya saja kamu seneng elektronika, maka waktu luangmu bisa kamu gunakan untuk belajar reparasi barang-barang elektronik. Kalo kamu suka komputer, waktu luangmu bisa kamu gunakan untuk belajar pemrograman., atau bikin situs dakwah, dan lain-lainnya. Paling gampang, waktu luangmu kamu gunakan untuk membaca, menambah ilmu. Sedangkan, sebaik-baiknya ilmu -dan juga sesedikit yang diberikan di sekolah umum- adalah ilmu agama. Jadi, baca buku agama pas waktu luang sangat pas buat kamu.


Nah, itu tujuh maksiat yang biasa remaja lakukan. Semoga kamu sudah tidak melakukannya lagi. Yang belum bisa berpisah dengan dosa-dosa di atas, segera saja kuatkan hati dan bulatkan tekad. Yang namanya tobat memang butuh kesungguhan. Allah akan menunjukkan jalan bagi orang yang bersungguh-sungguh. Selamat berjuang




Labels:

PUISI (Problematika Ummat ISlam hari Ini)


Kajian [6375 Reads] Send this story to someone Printer-friendly page
Ahwalul Muslimin Al Yaum (Problematika Ummat Islam Hari Ini)
Posted by: jurnalis on Tuesday, November 21, 2006 - 03:10

Oleh : Ust. M Ihsan Arliansyah Tanjung

Hudzaifah.org - Tema ini adalah suatu upaya untuk menggambarkan akan keadaan dunia Islam kontemporer (saat ini) dengan segala kelebihan dan kekurangan-kekurangannya. Kondisi umat Islam saat ini penuh dengan kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan kapasitas intelektual dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu). Kelemahan umat Islam yang terkait dengan kapasitas intelektual meliputi:
  1. Dho'fut Tarbiyah (lemah dalam pendidikan) Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan juga pembinaan dan pengkaderan lemah maka akan mustahil melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul umat (kebangkitan umat)

  2. Dho'fut Tsaqofah (lemah dalam ilmu pengetahuan) Dewasa ini sedang sangat pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya, ini disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu penge-tahuan ini disebabkan kemauan umat untuk menuntut ilmu sangat rendah. _____________________
  3. Dho'fut Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan) Umat Islam sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai. -
  4. Dho'fut Tanjim(lemah dalam pengorga-nisasian) Sekarang ini terjadi gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga kebathilan akan di atas angin sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah. Sesuai perkataan khalifah Ali ra "Kebenaran tanpa sistem yang baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi dengan baik". -
  5. Dho'ful Amniyah (lemah dalam keamanan) Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan baik moril dan materil sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya alam dirampok oleh negeri-negeri non muslim. Begitu pula dengan Iman, umat lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah dan dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang memadai. -
  6. Dho'fut Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri) Umat Islam dewasa ini tidak menyadari bahwa begitu banyak nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam mersyukuri segala nikmat Allah dari bentuk syukur itu akan muncul kuatut tanfidz yaitu kekuatan untuk memobilisir diri dan sekarang umat Islam lemah sekali dalam memobolisir diri apalagi memobilisir secara kolektifitas. -
  7. Maradun Nafs(Kelemahan dalam pro- blematika moral ) Kelemahan-kelemahan dalam problematika moral yang terjadi pada umat Islam sekarang yaitu:
  • Adamus Saja'ah (hilangnya keberanian) Umat Islam tidak seperti dahulu yang berprinsip laa marhuba illalah (tiada yang ditakuti selain Allah) sehingga tidak memiliki keberanian seperti orang-orang terdahulu yakni Rasulullah dan para sahabatnya yang terkenal pemberani. Sekarang ini umat Islam mengalami penyakit Al Juban (pengecut). Rasa takut dan berani itu berbanding terbalik sehingga jika seorang umat Islam takut kepada Allah maka ia akan berani kepada selain Allah tetapi sebaliknya jika ia takut kepada selain Allah maka ia akan berani menentang aturan-aturan Allah SWT. -
  • Adamus Sabat (hilangnya sikap teguh pendirian) Umat Islam mulai memperlihatkan mudah mengalami penyimpangan-penyimpangan dan perjalanan hidupnya karena disebabkan oleh :
1. termakan oleh rayuan-rayuan
2. terserang oleh intimidasi atau teror-teror.

Salah satu illutrasi hilangnya sabat (keteguhan) ini adalah prinsif-prinsif hidup kaum muslimin tidak lagi dipegang hanya sering diucapkan tanpa dipraktekan. Sebagai contoh Islam mengajarkan kebersihan sebagian dari Iman tetapi di negari-negeri kaum muslim kondisinya tidak bersih menjadi pemandangan pada umumnya.
  • Adamut Dzikriyah (hilangnya semangat untuk mengingat Allah) Dalam Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat Islam dzikirullah-nya lemah maka mereka kehilangan identitas mereka sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs. Al Hasyr ayat 19 "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik". -
  • Adamus Sabr (hilangnya kesabaran) Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok bagi keberhasilan seorang muslim, sesuai firman Allah Qs.2:153 "Hai orang-orang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".
Kesabaran meliputi:
  1. Ashabru bitha'at (sabar dalam ketaatan)
  2. Ashabru indal mushibah (ketaatan ketika tertimpa musibah)
  3. Ashabru anil ma'siat (sabar ketika menghadapi maksiat)

Sebagai umat Islam harus memiliki kesabaran ketiganya.

  • Adamul Ikhlas (hilangnya makna ikhlas)
Ikhlas tidak identik dengan tulus. Tulus artinya melakukan sesuatu tanpa perasaan terpaksa padahal bisa saja orang itu ikhlas walaupun ada perasaan terpaksa. Contohnya pada seseorang yang melakukan shalat subuh yang baru saja jaga malam sehingga sanat terasa kantuk tetapi karena shalat adalah suatu kewajiban perintah Allah swt ia tetap mengerjakannya dsb.

  • Adamul Iltizam (hilangnya komitmen)
Dewasa ini kaum muslimin kebanyakan tidak istiqomah berkomitmen terhadap Islam bahkan tidak sepenuhnya sadar bahwa Islam harus menjadi pengikat utama dalam hidupnya sehingga mereka banyak menggunakan isme-isme yang lain. []

Sumber : pks.or.id

Labels: ,

Senyuma Rasulullah Muhammad SAW

Ketika Anda membuka lembaran sirah kehidupan Muhammad saw., Anda tidak akan pernah berhenti kagum akan kemuliaan dan kebesaran pribadi Muhammad saw.

Sisi kebesaran itu terlihat dari sikap seimbang dan selaras dalam setiap perilakunya, dan sikap beliau dalam menggunakan segala sarana untuk meluluhkan kalbu setiap orang dalam setiap kesempatan.

Sarana paling besar yang dilakukan Muhammad saw. dalam dakwah dan perilaku beliau adalah, gerakan yang tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari bibir untuk selanjutnya masuk ke relung kalbu yang sangat dalam.

Jangan Anda tanyakan efektifitasnya dalam mempengaruhi akal pikiran, menghilangkan kesedihan, membersihkan jiwa, menghancurkan tembok pengalang di antara anak manusia!. Itulah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih, itulah senyuman!

Itulah senyuman yang direkam Al Qur’an tentang kisah Nabi Sulaiman as, ketika Ia berkata kepada seekor semut,

“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. An Naml:19

Senyuman itulah yang senantiasa keluar dari bibir mulia Muhammad saw., dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun.

فهذا جرير -رضي الله عنه- يقول -كما في الصحيحين-: ما حَجَبني رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- منذُ أسملتُ، ولا رآني إلا تَبَسَّم في وجهي.

Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.”

Suatu ketika Muhammad saw didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Muhammad, sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras, “Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Muhammad saw. menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya.”

Ketika beliau memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang terlambat dan tidak ituk serta dalam perang Tabuk, beliau masih tersenyum mendengarkan alasan mereka.

يقول كعب -رضي الله عنه- بعد أن ذكر اعتذار المنافقين وحلفهم الكاذب: فَجِئْتُهُ فَلَمَّا سَلَّمْتُ عَلَيْهِ تَبَسَّمَ تَبَسُّمَ الْمُغْضَبِ، ثُمَّ قَالَ «تَعَالَ» . فَجِئْتُ أَمْشِي حَتَّى جَلَسْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ.

Ka’ab ra. berkata setelah mengungkapkan alasan orang-orang munafik dan sumpah palsu mereka: “Saya mendatangi Muhammad saw., ketika saya mengucapkan salam kepadanya, beliau tersenyum, senyuman orang yang marah. Kemudian beliau berkata, “Kemari. Maka saya mendekati beliau dan duduk di depan beliau.”

Suatu ketika Muhammad melintasi masjid yang di dalamnya ada beberapa sahabat yang sedang membicarakan masalah-masalah jahiliyah terdahulu, beliau lewat dan tersenyum kepada mereka.

Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci ini, sampai akhir detik-detik hayat beliau.

- يقول أنس -كما في الصحيحين-: بينما الْمُسْلِمُونَ في صَلاَةِ الْفَجْرِ مِنْ يَوْمِ الإِثْنَيْنِ وَأَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي بَهُمْ لَمْ يَفْجَأْهُمْ إِلاَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدْ كَشَفَ سِتْرَ حُجْرَةِ عَائِشَةَ، فَنَظَرَ إِلَيْهِمْ وَهُمْ فِي صُفُوفِ الصَّلاَةِ. ثُمَّ تَبَسَّمَ يَضْحَكُ!

Anas bin Malik berkata diriwayatkan dalam sahih Bukhari dan Muslim, “Ketika kaum muslimin berada dalam shalat fajar, di hari Senin, sedangkan Abu Bakar menjadi imam mereka, ketika itu mereka dikejutkan oleh Muhammad saw. yang membuka hijab kamar Aisyah. Beliau melihat kaum muslimin sedang dalam shaf shalat, kemudian beliau tersenyum kepada mereka!”

Sehingga tidak mengherankan beliau mampu meluluhkan kalbu sahabat-shabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya!

Menyentuh Hati

Muhammad saw. telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Beliau mampu “menyihir” hati dengan senyuman. Beliau menumbuhkan harapan dengan senyuman. Beliau mampu menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Dan beliau saw. mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Bahkan beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan, beliau bersabda,

فقال: (وتبسمك في وجه أخيك صدقة) رواه الترمذي وصححه ابن حبان.

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya.

Meskipun sudah sangat jelas dan gamblang petunjuk Nabi dan praktek beliau langsung. Namun Anda masih banyak melihat sebagaian manusia masih berlaku keras terhadap anggota keluarganya, tehadap rumah tangganya dengan tidak menebar senyuman dari bibirnya dan dari ketulusan hatinya.

Anda merasakan bahwa sebagian manusia -karena bersikap cemberut dan muka masam- mengira bahwa giginya bagian dari aurat yang harus ditutupi! Di mana mereka di depan petunjuk Nabi yang agung ini! Sungguh jauh mereka dari contoh Nabi muhammad saw.!

Ya, kadang Anda melewati jam-jam Anda dengan dirundung duka, atau disibukkan beragam pekerjaan, akan tetapi Anda selalu bermuka masam, cemberut dan menahan senyuman yang merupakan sedekah, maka demi Allah, ini adalah perilaku keras hati, yang semestinya tidak terjadi. Wal iyadzubillah.

Pengaruh Senyum

Sebagian manusia ketika berbicara tentang senyum mengaitkan dengan pengaruh psikologis terhadap orang yang tersenyum. Mengkaitkan boleh-boleh saja, yang oleh kebanyakan orang boleh jadi sepakat akan hal itu. Namun seorang muslim memandang hal ini dengan kaca mata lain, yaitu kaca mata ibadah, bahwa tersenyum adalah bagian dari mencontoh Nabi saw. yang disunnahkan dan bernilai ibadah.

Para pakar dari kalangan muslim maupun non muslim melihat seuntai senyuman sangat besar pengaruhnya.

Dale Carnegie dalam bukunya yang terkenal, “Bagaimana Anda Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Manusia” menceritakan:

“Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.”

Ia melanjutkan, “Saya minta setiap mahasiswa saya untuk tersenyum kepada orang tertentu sekali setiap pekannya. Salah seorang mahasiswa datang bertemu dengan pedagang, ia berkata kepadanya, “Saya pilih tersenyum kepada istriku, ia tidak tau sama sekali perihal ini. Hasilnya adalah saya menemukan kebahagiaan baru yang sebelumnya tidak saya rasakan sepanjang akhir tahun-tahun ini. Yang demikian menjadikan saya senang tersenyum setiap kali bertemu dengan orang. Setiap orang membalas penghormatan kepada saya dan bersegera melaksanakan khidmat -pelayanan- terhadap saya. Karena itu saya merasakan hidup lebih ceria dan lebih mudah.”

Kegembiraan meluap ketika Carnegie menambahkan, “Ingatlah, bahwa senyum tidak membutuhkan biaya sedikitpun, akan tetapi membawa dampak yang luar biasa. Tidak akan menjadi miskin orang yang memberinya, justeru akan menambah kaya bagi orang yang mendapatkannya. Senyum juga tidak memerlukan waktu yang bertele-tele, namun membekas kekal dalam ingatan sampai akhir hayat. Tidak ada seorang fakir yang tidak memilikinya, dan tidak ada seorang kaya pun yang tidak membutuhkannya.”

Betapa kita sangat membutuhkan sosialisasi dan penyadaran petunjuk Nabi yang mulia ini kepada umat. Dengan niat taqarrub ilallah -pendekatan diri kepada Allah swt.- lewat senyuman, dimulai dari diri kita, rumah kita, bersama istri-istri kita, anak-anak kita, teman sekantor kita. Dan kita tidak pernah merasa rugi sedikit pun! Bahkan kita akan rugi, rugi dunia dan agama, ketika kita menahan senyuman, menahan sedekah ini, dengan selalu bermuka masam dan cemberut dalam kehidupan.

Pengalaman membuktikan bahwa dampak positif dan efektif dari senyuman, yaitu senyuman menjadi pendahuluan ketika hendak meluruskan orang yang keliru, dan menjadi muqaddimah ketika mengingkari yang munkar. Orang yang selalu cemberut tidak menyengsarakan kecuali dirinya sendiri. Bermuka masam berarti mengharamkan menikmati dunia ini. Dan bagi siapa saja yang mau menebar senyum, selamanya ia akan senang dan gembira. Allahu a’lam

Labels: ,