27 December, 2009

Membangun Ikatan Alumni Dakwah Kampus

Saat ini banyak sekali alumni dakwah kampus dari kampus kami, akan tetapi belum bisa memberikan manfaat langsung dan besar kepada dakwah kampus karena jaringan alumni memang belum kuat, bagaimana caranya agar kita bisa membangun jaringan alumni ?

Kekuatan alumni saat ini memang sangat dibutuhkan dalam perkembangan dakwah di kampus. Karena, bagaimana pun alumni dakwah kampus ini telah memiliki sense of belonging terhadap dakwah kampus dikarenakan mereka bisa dikatakan “besar” karena dakwah kampus ini. Oleh sebab itu jika ada kesempatan untuk bisa sharing kepada dakwah kampus, maka pastilah mereka menjadi garda terdepan. Bisa dikatakan sebagai upaya balas budi. Selain itu para alumni yang telah sukses ini juga memiliki keinginan untuk bertemu dengan teman seperjuangan di kampus, sehingga sangat memungkinkan untuk memanfaatkan potensi besar ini untuk menghimpun para alumni dalam sebuah wadah. Sehingga bantuan yang diberikan kepada dakwah kampus bisa terpusat melalui ikatan alumni yang ada.

Sejatinya memang yang menginisiasi ini bukanlah kita para mahasiswa, akan tetapi justru harus dibangun dari kesadaran para alumni yang ada. Akan tetapi mahasiswa disini punya peran untuk mempertemukan dan menginisiasi para alumni ini dalam mewujudkan adanya ikatan alumni dakwah kampus ini. Manfaat besar yang saya rasakan di GAMAIS dengan IA-GAMAIS ( ikatan alumni keluarga mahasiswa Islam ) adalah hubungan yang harmonis dan slaing menunjang. Bisa dikatakan kekuatan dukungan alumni yang diberikan kepada GAMAIS 1-2 tahun terakhir memberikan banyak sekali kemajuan untuk perkembangan dakwah di GAMAIS ITB.

Ada 8 ( delapan ) langkah yang saya coba sistematiskan dalam membangun jaringan alumni ini yakni ;
(1) Membuat database alumni
Membuat database alumni dengan baik. Terdiri dari nama, jurusan, angkatan, alamat, nomor telepon, email dan pekerjaan serta jabatannya saat ini. Database ini sebisa mungkin dimutakhirkan setiap tahunnya dan diwariskan kepada pengurus lembaga dakwah selanjutnya. Jika ternyata kesulitan untuk mencari data alumni dakwah kampus era lama ( lebih dari 10 tahun ). Bisa memulainya dengan mencari tahu dari alumni yang paling tua yang Anda kenal. Pencarian database alumni ini memang butuh kerja keras dan ketekunan, karena pencarian ini ibarat pencarian seseorang. Akan tetapi jika database alumni bisa rampung dan terdata dengan baik maka pemanfaatannya akan sangat banyak.

(2) Silahturahim alumni
Setelah database alumni disusun dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mengunjungi alumni yang ada di dalam data. Tujuan kunjungan adalah untuk membangun kembali perasaan dakwah kampusnya dan membuat para alumni merasa diperhatikan oleh adik-adik mahasiswa. Ini merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri untuk mereka karena ini memberikan kesempatan untuk para alumni agar mengenang masa perjuangan di kampus. Untuk alumni yang sudah jauh dari kota tempat kampus Anda berada, silahturahim melalui pesan singkat atau surat dapat menjadi solusi. Ketika silahturahim ini mulai di wacanakan adanya wadah alumni dakwah kampus. sembali melakukan wacana dan silahturahim ini, identifikasikan alumni yang sangat antusias terhadap inisiasi wadah alumni ini. Beliau bisa dijadikan penggerak utama dalam pembangunan wadah alumni dakwah kampus.

(3) Ada PJ per angkatan atau per generasi
Selanjutnya adalah mencari penanggung jawab alumni per angkatan atau per generasi ( jika usia LDK sudah sangat tua ). Untuk penanggung jawab angkatan sebaiknya memang kepala lembaga dakwahnya langsung, atau orang berpengaruh di angkatannya. Kebetulan di GAMAIS ITB kami menginisiasi wadah alumni setelah 19 tahun berdiri, sehingga kami hanya memiliki penanggung jawab generasi, alumni muda dan alumni tua. Tujuan adanya penanggung jawab ini adalah untuk memudahkan komunikasi dan agar mereka bisa membantu untuk mencari alumni lain yang mungkin belum masuk di dalam database.

(4) Membuat sebuah wadah bertemu di dunia maya ( mailing list, forum online, website )
Membuat media bersama seperti mailing list yang memberikan kesempatan bagi para alumni untuk berdiskusi dan bernostalgia. Sesekali kita bisa menyampaikan pesan dari kampus kepada alumni seperti pengumuman acara di kampus atau tawaran untuk donasi dan sebagainya. Harapannya dengan ada media bersama ini alumni dapat mulai merasakan kebutuhan untuk mendirikan wadah alumni sesegera mungkin.

(5) Mengadakan sarasehan atau temu alumni sederhana
Pertemuan di dunia maya tentu tidak cukup, maka perlu ada pertemuan tatap muka atau kopi darat para alumni yang biasa bertemu di dunia maya. Sarasehan ini diadakan dengan sederhana dengan tujuan utama mengumpulkan para alumni dalam satu waktu dan satu tempat. Manfaatkan momen yang penting, seperti milad lembaga dakwah, halal bi halal, buka puasa bareng dan sebagainya.

(6) Mulai mengadakan kerjasama atau meminta bantuan kepada alumni secara personal
Setelah kehadiran di sarasehan ini, barulah kita mulai mengetahui mana alumni yang cukup concern terhadap dakwah kampus. mulailah kita mengadakan kerjasama dengan alumni, apakah kerjasa sponsorship dengan perusahaannya, meminta mereka menjadi pemateri di acara kita, atau meminta bantuan materil kepada mereka agar merasa terlibat dan telah memberikan kontribusi kepada dakwah kampus. Hubungan kerjasama ini bersifat personal saja, dan sebisa mungkin meminta ke beberapa alumni , jangan hanya ke satu-dua orang saja.

(7) Inisiasi ikatan alumni dakwah kampus
Membangun ikatan alumni secara lembaga merupakan langkah penting, dan hal ini hanya bisa dilakukan oleh para alumni langsung. Urusan kita sebagai mahasiswa berhenti disini. Harapannya memang para penanggung jawab angkatan serta alumni yang datang ke sarasehan dapat menginisiasi hal ini. Membangun wadah alumni memang butuh energy lebih, karena perlu ada sebuah kongres khusus, pengesahan AD/ART dan pemilihan ketua ikatan alumni untuk memudahkan koordinasi. Untuk ketua alumni sebisa mungkin pilih dari generasi tua, agar bisa mewadahi pula generasi alumni muda.

(8) Adanya program dan alokasi dana dari ikatan alumni untuk kemajuan dakwah kampus
Wadah alumni sudah terbentuk, tinggal bagaimana mahasiswa mengusulkan kepada para alumni untuk mengadakan program untuk mahasiswa seperti pengembangan diri, informasi beasiswa, career sharing dan sebagainya. Serta mengusulkan alokasi dana dari alumni yang diberikan langsung kepada lembaga dakwah untuk menjalankan roda dakwah di kampus.

Delapan langkah ini memang tidak terpaku waktu, bisa memakan waktu lama dan bisa memakan waktu singkat. Semua tergantung ketekunan kita sebagai kader dan respon dari alumni itu sendiri.

============================
Ditulis oleh :
Ridwansyah yusuf achmad
Kepala LDK GAMAIS ITB
http://ridwansyahyusuf.blogspot. com
yusuf_ahdian@ yahoo.co. id
ridwansyahyusuf@ gamais.itb. ac.id
=============================

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home